WHO: 225.700 Rakyat Indonesia Meninggal Akibat Rokok Pertahun

Kematian Akibat Covid-19, Tidak Sedahsyat Kematian Akibat Rokok

Laporan ,

Banda Aceh - Berdasarkan perbandingan data resmi dari WHO terkait kasus kematian akibat Covid-19 dan rokok di Indonesia ditemukan fakta bahwa rokok lebih mematikan.

Setiap tahun, WHO mengatakan bahwa ada sekitar 225.700 orang di Indonesia yang meninggal akibat merokok, atau penyakit lain yang berkaitan dengan tembakau.

Sedangkan kasus Covid-19 di Indonesia hanya menyebabkan kematian terhadap 2805 pasien (data, BNPB 29 Juni 2020), itupun mayoritas pasien Covid-19 memiliki riwayat penyakit lain.

Lantas mengapa pemerintah begitu panik menghadapi Covid-19 yang tidak begitu mengerikan dibandingkan kasus kematian akibat rokok.

Jika setahun, ada 225.700 orang yang meninggal akibat rokok, artinya sebulan ada 18.808 orang yang meninggal akibat rokok, namun pemerintah cenderung lebih santai menanggapi tingginya kasus kematian ini.

Sejak empat bulan pasca Pandemi Covid-19 merebak, hanya ada 2085 pasien yang meninggal, artinya sangat kecil dibandingkan kasus rokok, yang mencapai lebih 70.000 kematian dalam masa empat bulan.

Dalam rilisnya, WHO menyebutkan data terbaru yang dikeluarkan oleh Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019.

Dalam data tersebut, menunjukkan bahwa 40,6% pelajar di Indonesia (usia 13-15 tahun), 2 dari 3 anak laki-laki, dan hampir 1 dari 5 anak perempuan sudah pernah menggunakan produk tembakau: 19,2% pelajar saat ini merokok dan di antara jumlah tersebut, 60,6% bahkan tidak dicegah ketika membeli rokok karena usia mereka, dan dua pertiga dari mereka dapat membeli rokok secara eceran.

Sudah cukup waktunya, pemerintah terlalu berlebihan terhadap pandemi Covid-19 ini. Masyarakat saat ini lebih takut kepada kelaparan daripada virus Corona.

Jika pemerintah begitu santai menghadapi kematian hampir 230 ribu rakyatnya akibat rokok pertahun, kenapa harus panik menghadapi virus Corona yang tidak begitu mematikan. Toh faktanya yang sembuh jauh lebih banyak, meski belum ditemukan obatnya.

Intinya, warga harus selalu jaga kebersihan diri dan lingkungan. Tidak sembarang memakan makanan yang tidak baik bagi kesehatan. Giatkan olahraga demi kesehatan bersama.

Pemerintah lebih baik gencar mengkampanyekan hidup sehat tanpa rokok seperti gencar kampanye #dirumahaja #socialdistancing atau #pakaimasker

(Editorial)